Senin, 06 Februari 2012

Proses makan voer untuk MB

Oleh : Ismu Ista 


Numpang berbagi untuk rekan rekan yang sedikit mengalami kesulitan dalam proses ngevoer untuk MB, mungkin sudah ada yang memberikan tips proses voer sebelum nya. Namun proses voer yang saya lakukan disini dengan menggunakan kroto (telur semut) ala kuli yang cuma bisa pantau pagi sama malam hari, alasan menggunakan kroto disini karna saya siang dan sore hari saya tidak bisa memberikan makan MB tersebut:



1.Pemilihan bakalan yang sehat adalah kunci awal untuk keberhasilan kita agar MB tersebut mau makan voer : pilih MB yang aktif (tidak duduk termenung) dan mau mengeluarkan ketrekan meskipun belum berbunyi.



2.Penggunaan kandang tidak menjadi patokan buat saya, boleh bulat ataupun kotak. Dan saya sudah merasakan sedikit perbedaan dengan menggunakan sangkar kotak dimana MB tersebut cepat jinak dan tidak gerabak gerubuk lagi dibandingkan dengan menggunakan sangkar bulat.



3.Siapkan cepuk dan isi dengan voer halus (pemilihan voer bebas terserah anda), air, dan tempat EF. Disini saya menggunakan tempat makan tambahan yaitu cepuk ayam yang sudah saya isi dengan kroto (jangan dicampur voer dulu selama 1 minggu) yang saya letakan didasar sangkar dan taburi beberapa ulat hongkong 5-7 ekor pada cepuk voer halus .



4.Awal tiba MB MH yang anda beli sampai dirumah tidak perlu anda mandikan, langsung krodong dan usahakan peletakan dengan situasi yang tidak terlalu gaduh atau bising. Usahakan tidak terlalu banyak diganggu selain dalam kondisi pembersihan kandang dan pemberian pakan, disini saya melakukan pembersihan setiap pulang kerja, dan pemberian pakan pada pagi hari.



5.Kurangi setiap hari jatah kroto dan ulat hongkong sedikit demi sedikit sampai seminggu. Dan apabila sudah melewati 1 minggu ganti voer halus pada cepuk makan dengan voer yang anda inginkan. Setelah melewati masa 1 minggu saya biasanya menghilangkan penggunaan ulat hongkong, disini saya baru memulai mencampur kroto dengan voer halus (tidak menggunakan air) pada cepuk ayam yang saya letakan didasar sangkar dengan kondisi masih dalam keadaan dikerodong.



6.Kurangi jatah kroto selama 1 minggu tanpa memberikan EF lain nya, disini bertujuan agar MB tersebut focus dengan kroto yang sudah kita sediakan. Buat rekan rekan yang takut MB nya mati karna takut tidak mau makan kroto silahkan memberikan ulat atau jangkrik dengan komposisi sedikit. Tapi selama ini saya belum pernah memberikan EF lain dalam proses voer.



7.Selalu perhatikan kotoran MB tersebut pada setiap kita membersihkan nya, apakah kotoran sudah berwarna sesuai voer yang kita berikan..?? jika ya berarti MB tersebut mulai mau makan voer yang sudah kita campur pada kroto tersebut, jika belum teruskan proses kroto campur voer halus sampai kotoran burung tersebut mulai berwarna hijau atau coklat.



8.Pada akhir minggu kedua (hari sabtu) disini saya biasanya agak sedikit kejam dengan menahan pakan dengan komposisi kroto 1 sendok teh pada cepuk EF dan saya mencabut cepuk ayam dan voer sudah saya sediakan pada cepuk sendiri. Lepas jam 10 saya memandikan dengan cara saya tangkap, dan saya mandikan di wastafel dengan kondisi kepala tidak basah dan diangin anginkan selama 1 jam (jika kondisi lingkungan anda tidak banyak orang lalu lalang anda bisa membuka kerodong sampai sore hari, namun apabila kondisi lingkungan terlalu gaduh anda bisa melakukan buka setengah kerodong) Pada sabtu dan minggu pada minggu kedua biasanya saya focus memperhatikan apakah MB tersebut sudah mau menyentuh voer yang sudah disediakan kita tidak perlu melemparkan EF pada hari tersebut, namun apabila MB belum mau menyentuh voer anda bisa melemparkan ulat hongkong siang 2 ekor, sore 2 ekor untuk mempertahankan kondisi MB tersebut. Ulangi pada hari minggu dan perhatikan apakah MB mau makan voer tersebut.



Saya selalu menggunakan voer berwarna hijau untuk mempermudah dalam memperhatikan kotoran MB tersebut, semakin padat komposisi kotoran berwarna hijau sudah dipastikan MB tersebut sudah mau memakan voer yang kita sediakan. Proses voer yang saya lakukan selama ini paling cepat 10 hari dan paling lama 21 hari. Semoga bisa bermanfaat untuk rekan rekan semua. Salam


 Sumber dari : Injune'z Fection 

2 komentar:

  1. Sangat bermanfaat postingan ini. Mohon koreksi atas pemahaman saya. Minggu I, MB diberi makan: full kroto (bersih / kotor?)dalam satu tempat. juga diberi 5-7 ekor UH yang dicampur dengan voor halus secukupnya asal UH masih kelihatan, jadi tidak penuh satu cepuk voor halusnya. Minggu II, Voor halus diganti voor yang diinginkan (voor butiran) dan krotonya dicampur voor halus. UH dihilangkan. Secara bertahap krotonya dikurangi. Hari pertama dan kedua: 75% kroto 25% voor, hari 3 dan 4, 50%:50% dst. Minggu III hanya ada voor kasar. Pada cepuk Exfood diberi exfood sedikit sekedar utk mempertahankan dari kelaparan yang kita khawatirkan. Mohon koreksi atas pemahaman saya ini.

    BalasHapus
  2. Mw tny om,sy dh 3mnggu beli mb lampung, smp skrg blm mkn voer,sy dh ikutin smw yg dh pngalaman tp ttp gk mw mkn voer, yg da voer di acak2 n cm mkn kroto/uk yg sy taro di cepuk,suara kretekan/ngeriwik,sy prnh tes ksh cermin alhasil mb sprt aym mw diadu, mw matuk n bnyi seak2 kdg di ikuti bunyi tp msh kecil suarany di perut,mnrt om efek cermin tu bgus atw gmn??

    BalasHapus